Sekitar 30 siswa SDN 015 Tanjungpinang Timur, terpaksa
belajar di ruko karena sudah hampir dua tahun tapi pembangunan gedung sekolah
tersebut tak kunjung rampung. Sejak awal tahun ajaran, siswa kelas 1 tersebut
menggunakan ruang belajar sementara di ruko yang disewa oleh Koperasi Gurindam
Pemko Tanjungpinang.
Sementara itu siswa kelas 2, dititipkan di SD 006 Tanjungpinang Timur.
"Waktu awal tahun ajaran sudah kami sampaikan kepada orangtua siswa, bahwa
anak mereka bisa diterima tapi ditampung sementara di Bintan Center. Karena
orangtua anak setuju, kami lanjutkan," sebut Syafrial Evi, Kadis
Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Tanjungpinang, Jumat (31/8).
Evi mengakui secara etika pendidikan, kondisi itu tidak baik. Bagaimanapun ruko
tidak sesuai standar ruang belajar. Namun kondisi ini dikategorikan keadaan
darurat. "Kalau darurat di masjid pun boleh," tambah Evi.
Kondisi darurat ini bukan dikarenakan Pemko tidak memiliki anggaran. Sekolah
tersebut sudah dianggarklan rampung pada tahun 2012 ini. Namun Dinas PU sendiri
kesulitan melakukan lelang, karena tak ada pengembang yang berminat.
"Sekarang sedang dalam proses lelang. Mudah-mudahan Senin sudah ada
hasilnya," sebut Hendry, perwakilan dari Dinas PU. Saat ini bangunan
sekolah itu baru rampung tiga ruang belajar saja, dengan satu toilet dan tanpa
pagar.
|
Ramli, M.Pd Kepala SDN 015 Tpi. Timur |
SDN 015 Tanjungpinang Timur Perlu
Lokal Baru (Kamis, 24 April 2014)
KEPRIBANGKIT.COM. TANJUNGPINANG, – Seiring bertambahnya jumlah penduduk di ibu kota
Provinsi Kepri menyebabkan semakin banyak anak usia sekolah di Kota
Tanjungpinang. Hal ini perlu dibarengi dengan penambahan sarana dan prasarana
belajar. Meski jumlah sekolah swasta di Kota Tanjngpinang cukup banyak, namun
masyarakat cenderung memilih sekolah negeri. Mengingat masyarakat memiliki
keyakinan sekolah negeri lebih murah dibandingkan sekolah swasta.
Belum lama ini, sudah berdiri SDN
015 Tanjungpinang Timur di Komplek Bintan Center BT 9 Tanjungpinang. Hampir
setahun sekolah ini difungsikan dengan penerimaan murid baru terhitung sejak
Juli 2013. Meski baru menerima murid baru tahun 2013, ternyata awal murid baru
telah dilakukan sejak tahun 2011. Dimana murid baru numpang belajar di SDN 006
Tanjungpinang Timur sebanyak 1 rombongan belajar dengan jumlah murid sebanyak
30 anak. “Dalam penerimaan tahun 2011 di SDN 006 Tanjungpinang Timur telah ada
kesepakatan dengan orang tua walimurid bahwa anak yang disekolahkan saat ini di
SDN 006 Tanjungpinang adalah murid SDN 015 Tanjungpinang Timur,” papar Ramli
MPd kepala SDN 015 Tanjungpinang Timur, belum lama ini.
Selanjutnya, murid baru tersebut
mengikuti pembelajaran di SDN 006 Tanjungpinang Timur dengan menempati ruang
perpustakaan. Mengingat keterbatasan ruang belajar, sementara pembangunan
sekolah SDN 006 Tajungpinang Timur belum tuntas saat itu. Selanjutnya memasuki
tahun kedua yakni 2012, juga dilakukan penerimaan murid baru untuk SDN
015 Tanjungpinang Timur. Hanya saja, murid baru tahun kedua tidak melakukan
pembelajaran menumpang di SDN 006 Tanjungpinang Timur, melainkan menyewa ruko
di Komplek Bintan Center. “Pada saat itu, saya ditunjuk untuk menjadi Kepala
Sekolah dan dilantik sebagai Kepala Sekolah tahun 2013,” ujar Ramli.
Setelah dua tahun berturut turut
menumpang pembelajaran, akhirnya pada tahun ketiga dilakukan penerimaan murid
baru dan menempati sekolah baru di SDN 015 Tanjungpinang Timur di dekat pasar
Bintan Center KM 9 Tanjungpinang. Selanjutnya, murid yang numpang di SDN 006
Tanjungpinang Timur dan menyewa ruko dipindahkan seluruhnya di sekolah baru
yang telah selesai dibangun. Tercatat jumlah murid saat ini mencapai 121 anak.
Terdiri dari kelas 1 sebanyak 2 lokal, kelas 2 sebanyak 1 lokal dan kelas 3
sebanyak 1 kelas. Total jumlah rombongan belajar mencarai 4 rombongan.
Sementara jumlah ruang kelas atau lokal yang ada saat ini sebanyak 7. Untuk
ruangan majelis guru saat ini masih dipergunakan ruang kelas. Mengingat belum
ada ruangan khusus untuk majelis guru.
Sebagai sekolah baru, SDN 015
Tanjungpinang Timur memiliki banyak keterbatasan. Meski demikian proses
pembelajaran berjalan lancar. Diantara keterbatasan itu, jumlah toilet hanya 1
untuk menampung 121 murid dan 8 guru. Hampir setahun berjalan, kegiatan ekstra
kurikuler belum bisa dilaksanakan. Mengingat keterbatasan yang dimiliki sekolah
ini. Tercatat baru masuk guru baru sebanyak 4 orang pada Maret 2014. Sementara
itu, bantuan alat untuk kegiatan ekstra kurikuler belum ada. Seperti Drum Band,
alat music Marawis atau lainnya. Untuk kegiatan olehraga dilaksanakan di tanah
kosong yang berada di samping gerbang pertama Komplek Bintan Center. Mengingat
ondisi halaman sekolah masih berupa tanah yang kondisinya belum merata atau
masih bergelombang. Bahkan jika hujan, maka halaman sekolah becek.
Diakui Ramli, pertama kali menjabat
sebagai kepala sekolah di sekolah baru yang memiliki bangunan baru dengan serba
keterbatasan butuh ekstra kerja dan kesabaran. Pasalnya, kondisi air dan
listrik belum ada. Sehingga harus dicarikan solusi agar keterbatasan yang ada
dapat diatasi. Mengingat listrik dan air merupakan sarana vital bagi kelancaran
proses pembelajaran. Untuk mengatasi listrik, diatasi dengan kemampuan sendiri
untuk mengajukan listrik kepada PLN. Untunglah selang sebulan listrik sudah
mengalir di sekolah ini. Selanjutya masalah air, diatasi dengan ngebon di toko bangunan untuk pengadaan air bersih. “Untunglah semua persoalan dapat
diatasi sedikit demi sedikit,”jelasnya. Untuk menjadikan sekolah ini
kawasan hijau dan bersih telah diajukan bantuan bak sampah kepada Badan
Lingkunan Hidup Tanjungpinang.
Untuk penerimaan murid baru tahun
2014 direncanakan minimal menerima 2 lokal murid baru. Sementara itu, jumlah
lokal yang ada seluruhnya 7 lokal. 4 Diantaranya sudah terpakai untuk 4
rombongan belajar mulai kelas 1 hingga kelas 3 ditambah 1 ruang belajar yang
dipergunakan untuk ruangan majelis guru. Sehinga tersisa 2 lokal yang belum
terpakai. Jika dalam penerimaan murid baru pada Juli tahun 2014 tercapai, maka
habislah ruang kelas yang ada. Selanjutnya untuk penerimaan murid baru tahun
2015 tentu tidak tersedia ruang kelas lagi. Sementara murid belum ada
yang tamat sekolah dan baru duduk di kelas 5 pada 2015 mendatang. “Setidaknya
sudah dipikirkan adanya ruang kelas untuk murid baru dua tahun mendatang,” sebut
Ramli.
Saat ini, sudah diajukan sekitar 56 murid untuk
menerima bantuan bea siswa dari pemerintah. Karena mereka tergolong kurang
mampu. Sebagian besar murid berasal dari orang tua ekonomi menengah kebawah.
Diantaranya buruh, pedagang kaki lima, tukang ojek. Hanya beberapa orang orang
tua murid bekerja sebagai PNS.
|
Drs. AZ. Dadang AG, M.Si Kadis Dikbud |
Ruangan Kurang, SDN 015 Tanjungpinang
Timur Bakal Buka Kelas Siang Tahun Depan (Sabtu, 23-08-2014)
BATAMTODAY.COM,
Tanjungpinang - Sekolah Dasar (SD) Negeri 015 Tanjungpinang Timur berencana
akan membuka kelas siang pada tahun pelajaran 2015/2016 mendatang. Sekolah baru
tersebut saat ini hanya memiliki tujuh ruang kelas, sementara tahun depan
diperlukan ruang kelas baru untuk kelas paralel yang baru.
"Kita sekarang hanya tujuh ruang kelas saja. Sekolah
ini baru membuka hingga kelas empat. Tapi kemungkinan tahun depan buka kelas
siang karena kekurangan ruang belajar," ujar Ramli, M.Pd Kepala SDN 015
Tanjungpinang Timur, kepada BATAMTODAY.COM.
Namun, jika hingga 2017 tidak ada penerimaan siswa
baru, maka pihak sekolah tidak bisa menerima siswa baru karena tidak ada lagi
ruang kelas yang tersisa meskipun sudah dibuka kelas siang.
"Kami hanya berharap pemerintah bisa
menganggarkan untuk rombongan belajar ini. Deadline-nya dua tahunlah,"
ujar Ramli.
Saat ini, jumlah siswa di SDN 015 Tanjungpinang Timur
sebanyak 211 orang, terdiri dari 90 siswa kelas I, 60 siswa kelas II, 30 siswa
kelas III dan 30 siswa kelas IV. Pembangunan ruang kelas baru masih
dimungkinkan karena lahan sekolah masih luas, yakni 3.805 meter persegi.
"Jika jumlah lokal memadai, kami sanggup
menampung 1.000 siswa. Untuk kelas sendiri sebenarnya kita butuh enam
kelas," ujarnya.
Mengenai kebutuhan sekolahnya tersebut, Ramli
mengakui belum menyampaikan dan mengajukan permohonan secara tertulis ke dinas
pendidikan. Namun tahun depan dia mengatakan akan membuat proposal untuk
meminta penambahan RKB tersebut.
Sementara Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
(Disdikbud) Kota Tanjungpinang, HZ Dadang Abdul Gani, mengakui keterbatasan
ruang kelas yang dimiliki sekolah itu. Dia berjanji akan mengupayakan
penambahan ruang kelas baru (RKB).
"Kita memang sudah memikirkan, tapi tidak bisa
cepat. Mungkin penganggaran baru bisa dilakukan pada 2015 mendatang. Pokoknya
kita tetap akan bantu," ujar Dadang.
Namun, dia juga akan meminta bantuan dari Pemerintah
Provinsi Kepulauan Riau. Hanya saja, akan dibuat kajian terlebih dahulu terkait
daya tampung sekolah dan animo masyarakat yang ingin menyekolahkan anaknya di
SDN 015 Tanjungpinang Timur tersebut.
"Kita belum bisa menetapkan berapa RKB yang akan
dibantu. Kita kaji dulu kekuatan anggaran kita dan animo masyarakat untuk
menyekolahkan anak mereka. Yang jelas kita akan bantu," kata Dadang. (*)