Kamis, 29 November 2012

Berita Seputar Sekolah

TRIBUNNEWSBATAM.COM, TANJUNGPINANG               (Jumat, 31-8-2012)

Sekitar 30 siswa SDN 015 Tanjungpinang Timur, terpaksa belajar di ruko karena sudah hampir dua tahun tapi pembangunan gedung sekolah tersebut tak kunjung rampung. Sejak awal tahun ajaran, siswa kelas 1 tersebut menggunakan ruang belajar sementara di ruko yang disewa oleh Koperasi Gurindam Pemko Tanjungpinang.

Sementara itu siswa kelas 2, dititipkan di SD 006 Tanjungpinang Timur. "Waktu awal tahun ajaran sudah kami sampaikan kepada orangtua siswa, bahwa anak mereka bisa diterima tapi ditampung sementara di Bintan Center. Karena orangtua anak setuju, kami lanjutkan," sebut Syafrial Evi, Kadis Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Tanjungpinang, Jumat (31/8).

Evi mengakui secara etika pendidikan, kondisi itu tidak baik. Bagaimanapun ruko tidak sesuai standar ruang belajar. Namun kondisi ini dikategorikan keadaan darurat. "Kalau darurat di masjid pun boleh," tambah Evi.

Kondisi darurat ini bukan dikarenakan Pemko tidak memiliki anggaran. Sekolah tersebut sudah dianggarklan rampung pada tahun 2012 ini. Namun Dinas PU sendiri kesulitan melakukan lelang, karena tak ada pengembang yang berminat.

"Sekarang sedang dalam proses lelang. Mudah-mudahan Senin sudah ada hasilnya," sebut Hendry, perwakilan dari Dinas PU. Saat ini bangunan sekolah itu baru rampung tiga ruang belajar saja, dengan satu toilet dan tanpa pagar.


Ramli, M.Pd Kepala SDN 015 Tpi. Timur


SDN 015 Tanjungpinang Timur Perlu Lokal Baru              (Kamis, 24 April 2014)
KEPRIBANGKIT.COM. TANJUNGPINANG, – Seiring bertambahnya jumlah penduduk di ibu kota Provinsi Kepri menyebabkan semakin banyak anak usia sekolah di Kota Tanjungpinang. Hal ini perlu dibarengi dengan penambahan sarana dan prasarana belajar. Meski jumlah sekolah swasta di Kota Tanjngpinang cukup banyak, namun masyarakat cenderung memilih sekolah negeri. Mengingat masyarakat memiliki keyakinan sekolah negeri lebih murah dibandingkan sekolah swasta.
Belum lama ini, sudah berdiri SDN 015 Tanjungpinang Timur di Komplek Bintan Center BT 9 Tanjungpinang. Hampir setahun sekolah ini difungsikan dengan penerimaan murid baru terhitung sejak Juli 2013. Meski baru menerima murid baru tahun 2013, ternyata awal murid baru telah dilakukan sejak tahun 2011. Dimana murid baru numpang belajar di SDN 006 Tanjungpinang Timur sebanyak 1 rombongan belajar dengan jumlah murid sebanyak 30 anak. “Dalam penerimaan tahun 2011 di SDN 006 Tanjungpinang Timur telah ada kesepakatan dengan orang tua walimurid bahwa anak yang disekolahkan saat ini di SDN 006 Tanjungpinang adalah murid SDN 015 Tanjungpinang Timur,” papar Ramli MPd kepala SDN 015 Tanjungpinang Timur, belum lama ini.
Selanjutnya, murid baru tersebut mengikuti pembelajaran di SDN 006 Tanjungpinang Timur dengan menempati ruang perpustakaan. Mengingat keterbatasan ruang belajar, sementara pembangunan sekolah SDN 006 Tajungpinang Timur belum tuntas saat itu. Selanjutnya memasuki tahun kedua yakni 2012,  juga dilakukan penerimaan murid baru untuk SDN 015 Tanjungpinang Timur. Hanya saja, murid baru tahun kedua tidak melakukan pembelajaran menumpang di SDN 006 Tanjungpinang Timur, melainkan menyewa ruko di Komplek Bintan Center. “Pada saat itu, saya ditunjuk untuk menjadi Kepala Sekolah dan dilantik sebagai Kepala Sekolah tahun 2013,” ujar Ramli.
Setelah dua tahun berturut turut menumpang pembelajaran, akhirnya pada tahun ketiga dilakukan penerimaan murid baru dan menempati sekolah baru di SDN 015 Tanjungpinang Timur di dekat pasar Bintan Center KM 9 Tanjungpinang. Selanjutnya, murid yang numpang di SDN 006 Tanjungpinang Timur dan menyewa ruko dipindahkan seluruhnya di sekolah baru yang telah selesai dibangun. Tercatat jumlah murid saat ini mencapai 121 anak. Terdiri dari kelas 1 sebanyak 2 lokal, kelas 2 sebanyak 1 lokal dan kelas 3 sebanyak 1 kelas. Total jumlah rombongan belajar mencarai 4 rombongan. Sementara jumlah ruang kelas atau lokal yang ada saat ini sebanyak 7. Untuk ruangan majelis guru saat ini masih dipergunakan ruang kelas. Mengingat belum ada ruangan khusus untuk majelis guru.
Sebagai sekolah baru, SDN 015 Tanjungpinang Timur memiliki banyak keterbatasan. Meski demikian proses pembelajaran berjalan lancar. Diantara keterbatasan itu, jumlah toilet hanya 1 untuk menampung 121 murid dan 8 guru. Hampir setahun berjalan, kegiatan ekstra kurikuler belum bisa dilaksanakan. Mengingat keterbatasan yang dimiliki sekolah ini. Tercatat baru masuk guru baru sebanyak 4 orang pada Maret 2014. Sementara itu, bantuan alat untuk kegiatan ekstra kurikuler belum ada. Seperti Drum Band, alat music Marawis atau lainnya. Untuk kegiatan olehraga dilaksanakan di tanah kosong yang berada di samping gerbang pertama Komplek Bintan Center. Mengingat ondisi halaman sekolah masih berupa tanah yang kondisinya belum merata atau masih bergelombang. Bahkan jika hujan, maka halaman sekolah becek.
Diakui Ramli, pertama kali menjabat sebagai kepala sekolah di sekolah baru yang memiliki bangunan baru dengan serba keterbatasan butuh ekstra kerja dan kesabaran. Pasalnya, kondisi air dan listrik belum ada. Sehingga harus dicarikan solusi agar keterbatasan yang ada dapat diatasi. Mengingat listrik dan air merupakan sarana vital bagi kelancaran proses pembelajaran. Untuk mengatasi listrik, diatasi dengan kemampuan sendiri untuk mengajukan listrik kepada PLN. Untunglah selang sebulan listrik sudah mengalir di sekolah ini.  Selanjutya masalah air, diatasi dengan ngebon di toko bangunan untuk pengadaan air bersih. “Untunglah semua persoalan dapat diatasi sedikit demi sedikit,”jelasnya.  Untuk menjadikan sekolah ini kawasan hijau dan bersih telah diajukan bantuan bak sampah kepada Badan Lingkunan Hidup Tanjungpinang.
Untuk penerimaan murid baru tahun 2014 direncanakan minimal menerima 2 lokal murid baru. Sementara itu, jumlah lokal yang ada seluruhnya 7 lokal. 4 Diantaranya sudah terpakai untuk 4 rombongan belajar mulai kelas 1 hingga kelas 3 ditambah 1 ruang belajar yang dipergunakan untuk ruangan majelis guru. Sehinga tersisa 2 lokal yang belum terpakai. Jika dalam penerimaan murid baru pada Juli tahun 2014 tercapai, maka habislah ruang kelas yang ada. Selanjutnya untuk penerimaan murid baru tahun 2015 tentu tidak tersedia ruang kelas lagi. Sementara murid  belum ada yang tamat sekolah dan baru duduk di kelas 5 pada 2015 mendatang. “Setidaknya sudah dipikirkan adanya ruang kelas untuk murid baru dua tahun mendatang,” sebut Ramli.
Saat ini, sudah diajukan sekitar 56 murid untuk menerima bantuan bea siswa dari pemerintah. Karena mereka tergolong kurang mampu. Sebagian besar murid berasal dari orang tua ekonomi menengah kebawah. Diantaranya buruh, pedagang kaki lima, tukang ojek. Hanya beberapa orang orang tua murid bekerja sebagai PNS. 



Drs. AZ. Dadang AG, M.Si Kadis Dikbud


Ruangan Kurang, SDN 015 Tanjungpinang Timur Bakal Buka Kelas Siang Tahun Depan                                                  (Sabtu, 23-08-2014)
BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Sekolah Dasar (SD) Negeri 015 Tanjungpinang Timur berencana akan membuka kelas siang pada tahun pelajaran 2015/2016 mendatang. Sekolah baru tersebut saat ini hanya memiliki tujuh ruang kelas, sementara tahun depan diperlukan ruang kelas baru untuk kelas paralel yang baru.

"Kita sekarang hanya tujuh ruang kelas saja. Sekolah ini baru membuka hingga kelas empat. Tapi kemungkinan tahun depan buka kelas siang karena kekurangan ruang belajar," ujar Ramli, M.Pd Kepala SDN 015 Tanjungpinang Timur, kepada BATAMTODAY.COM.

Namun, jika hingga 2017 tidak ada penerimaan siswa baru, maka pihak sekolah tidak bisa menerima siswa baru karena tidak ada lagi ruang kelas yang tersisa meskipun sudah dibuka kelas siang.

"Kami hanya berharap pemerintah bisa menganggarkan untuk rombongan belajar ini. Deadline-nya dua tahunlah," ujar Ramli.

Saat ini, jumlah siswa di SDN 015 Tanjungpinang Timur sebanyak 211 orang, terdiri dari 90 siswa kelas I, 60 siswa kelas II, 30 siswa kelas III dan 30 siswa kelas IV. Pembangunan ruang kelas baru masih dimungkinkan karena lahan sekolah masih luas, yakni 3.805 meter persegi.

"Jika jumlah lokal memadai, kami sanggup menampung 1.000 siswa. Untuk kelas sendiri sebenarnya kita butuh enam kelas," ujarnya.

Mengenai kebutuhan sekolahnya tersebut, Ramli mengakui belum menyampaikan dan mengajukan permohonan secara tertulis ke dinas pendidikan. Namun tahun depan dia mengatakan akan membuat proposal untuk meminta penambahan RKB tersebut.

Sementara Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Tanjungpinang, HZ Dadang Abdul Gani, mengakui keterbatasan ruang kelas yang dimiliki sekolah itu. Dia berjanji akan mengupayakan penambahan ruang kelas baru (RKB).

"Kita memang sudah memikirkan, tapi tidak bisa cepat. Mungkin penganggaran baru bisa dilakukan pada 2015 mendatang. Pokoknya kita tetap akan bantu," ujar Dadang.

Namun, dia juga akan meminta bantuan dari Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau. Hanya saja, akan dibuat kajian terlebih dahulu terkait daya tampung sekolah dan animo masyarakat yang ingin menyekolahkan anaknya di SDN 015 Tanjungpinang Timur tersebut.

"Kita belum bisa menetapkan berapa RKB yang akan dibantu. Kita kaji dulu kekuatan anggaran kita dan animo masyarakat untuk menyekolahkan anak mereka. Yang jelas kita akan bantu," kata Dadang. (*)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar